Tulang Rusuk

Akhir-akhir ini kepalaku isinya tentang tulang rusuk semua. entah lah apa yang sebenarnya sedang membebani pikiranku. padahal aku ini masih muda tetapi kenapa pikiranku kejauhan ya menurutku. aku bukan termasuk orang yang mudah jatuh cinta, zodiak cancer memang susah jatuh cinta tapi sekali mereka jatuh cinta pasti dijaga banget dan disayangi makanya sekali disakiti susah banget buat ngelupain masa lalunya, kalo bahasa gaulnya sekarang susah move on hahahaaaa. ya aku akuin itu, hampir 5 bulan aku belajar move on tapi nihil. dalam hati merasa tidak rela mungkin itu dipikiranku dulu, tapi setelah menjalaninya aku meralatnya. "kamu bukan tidak rela, tetapi kamu hanya belum dapat pengganti yang tepat seperti dia". 

meskipun sampai saat ini aku kadang masih galau, dendam, ketidakrelaan, tetapi disaat itu pula aku mengingat semua keburukannya. aku berusaha berpikir rasional yang tidak akan membebani pikiranku dalam keadaan sadar. aku sudah terlalu lelah untuk memikirkannya. aku hanya akan menunggu, selebihnya aku sudah berusaha dan berdoa semampuku. 

aku berusaha menghapus dendamku, membuka hatiku dengan orang lain yang sangat menyayangiku, memaafkan orang-orang yang telah menyakiti dan memfitnahku dengan berita atau kabar burung yang disebarkan melalui mulut-mulut keji mereka, menjaga silahturahmi dengan mereka meski memang sulit. 

aku yakin dalam kebimbanganku ini, Allah sedang mempersiapkan semuanya. cerita yang indah untukku. sedangkan seseorang yang akan menjadi imamku kelak sedang berusaha menjadi yang terbaik sehingga dia sudah siap saat bertemu denganku. jika aku tulang rusukmu, maka kita akan bertemu pada waktunya, tidak akan tertukar karena kau yang akan menjadi ayah dari anak-anakku kelak.

IR

aku seneng banget sama foto ini..

setiap detail mukaku keliatan, mataku bagus banget (memuji diri sendiri). konsepnya sih mirip ayat-ayat cinta kw 3 lah. ini foto pake kamera IR dimana sejak aku memegangnya untuk pertama kali langsung jatuh cinta. orang jelek bisa jadi cantik kalo kefoto pake kamera ini, maka itu aku suka pake foto ini hahaaaa.

sekarang ini foto aku jadikan background profil twitterku, bagus banget suka suka suka. 

don't give up

Dalam hati memang terbesit perasaan itu, perasaan dimana aku sudah tak sanggup lagi melakukannya. Ini memang baru awal dan sangat konyol bila aku menyerah begitu saja. Banyak yang mendukungku, tetapi aku memang melakukannya sendirian. Kebahagiaan sudah menungguku di depan sana, aku tidak mungkin tetap di tempat ini atau bahkan mundur kembali ke belakang, aku hanya perlu melangkah beberapa langkah lagi untuk sampai ke tujuan. Dia bersamaku, dia disampingku. Kami sama-sama melangkah, memang tidak mudah dan tidak semulus yang dibayangkan. Perasaan sudah campur aduk untuk memulainya, tanpa ada persiapan semuanya dibuat kaget seketika. Aku kaget, dia kaget, mereka kaget. Kekecewaan sempat datang menghampiriku, begitupun dia. Kemudian dia membujukku, menasehatiku, dan menyemangatiku untuk tetap berdiri walau terasa berat.

Aku sadar, aku berlari terlalu cepat sehingga mudah tersandung batu besar yang tidak dapat kulihat. Dia menyuruhku berjalan santai tapi pasti dan selalu melihat sekitar apakah ada sesuatu yang menghalangi serta selalu waspada. Aku berjalan dengan menggenggam tangannya, ternyata dia bersedia berjalan menemaniku. Aku tahu inilah perang sudah dimulai. Aku mudah goyah, aku mudah jatuh, dia menuntunku menjadi penopang saat aku mulai goyah.

Kalian tahu lawanku. Menatap mereka saja aku sudah takut, aku sudah gemetaran. Ini bukan lawan yang mudah dikalahkan. Aku sebenarnya tidak ingin perang dengan mereka, aku hanya ingin mereka tahu bahwa inilah pilihanku. Ini kehidupanku, aku yang menjalani maka aku yang berhak menentukan jalan hidupku.

"Siapa coba yang ingin hidup susah di masa depan?"

"Siapa coba yang ingin memiliki masa depan suram?"

Tidak akan ada yang mau seperti itu. Untuk itu aku dan dia sama-sama berusaha yang terbaik untuk kehidupan saat ini dan esok hari. Aku hanya ingin mereka mengerti, inilah kebahagiaanku.

Mas Jugrik Ganteng

Aku berjalan membelakangi seorang laki-laki yang cukup tergesa-gesa menuruni eskalator di sebuah mall tengah kota. Nampaknya dia sedang mencari seseorang, pandangan matanya memerhatikan sekelilingnya berharap menemukan orang yang ditunggunya. Aku hanya melihatnya dari jarak yang tidak dekat tetapi juga tidak begitu jauh. Dia sedang mencariku, hahahaaa. Aku membiarkannya saja agar dia yang berusaha sendiri menemukanku, tapi aku tidak tega dan kuputuskan untuk memanggilnya. Tampak belakang, penampilannya sudah membuatku tidak kuat berdiri. Aku tidak pernah melihat sebelumnya, dia menggunakan kemeja hitam seperti itu. Rambutnya dengan tampilan 'jugrik' membuatku mengenalinya meski hanya dari belakang. Wooww, aku terpukau, aku takjub, apa benar dia orang yang akhir-akhir ini berada dalam pikiranku. Benar-benar berbeda.