Sunday, April 15, 2012

don't give up


Dalam hati memang terbesit perasaan itu, perasaan dimana aku sudah tak sanggup lagi melakukannya. Ini memang baru awal dan sangat konyol bila aku menyerah begitu saja. Banyak yang mendukungku, tetapi aku memang melakukannya sendirian. Kebahagiaan sudah menungguku di depan sana, aku tidak mungkin tetap di tempat ini atau bahkan mundur kembali ke belakang, aku hanya perlu melangkah beberapa langkah lagi untuk sampai ke tujuan. Dia bersamaku, dia disampingku. Kami sama-sama melangkah, memang tidak mudah dan tidak semulus yang dibayangkan. Perasaan sudah campur aduk untuk memulainya, tanpa ada persiapan semuanya dibuat kaget seketika. Aku kaget, dia kaget, mereka kaget. Kekecewaan sempat datang menghampiriku, begitupun dia. Kemudian dia membujukku, menasehatiku, dan menyemangatiku untuk tetap berdiri walau terasa berat.

Aku sadar, aku berlari terlalu cepat sehingga mudah tersandung batu besar yang tidak dapat kulihat. Dia menyuruhku berjalan santai tapi pasti dan selalu melihat sekitar apakah ada sesuatu yang menghalangi serta selalu waspada. Aku berjalan dengan menggenggam tangannya, ternyata dia bersedia berjalan menemaniku. Aku tahu inilah perang sudah dimulai. Aku mudah goyah, aku mudah jatuh, dia menuntunku menjadi penopang saat aku mulai goyah.

Kalian tahu lawanku. Menatap mereka saja aku sudah takut, aku sudah gemetaran. Ini bukan lawan yang mudah dikalahkan. Aku sebenarnya tidak ingin perang dengan mereka, aku hanya ingin mereka tahu bahwa inilah pilihanku. Ini kehidupanku, aku yang menjalani maka aku yang berhak menentukan jalan hidupku.

"Siapa coba yang ingin hidup susah di masa depan?"
"Siapa coba yang ingin memiliki masa depan suram?"

Tidak akan ada yang mau seperti itu. Untuk itu aku dan dia sama-sama berusaha yang terbaik untuk kehidupan saat ini dan esok hari. Aku hanya ingin mereka mengerti, inilah kebahagiaanku.

No comments:

 

blogger templates | Make Money Online