Sunday, May 20, 2012

Pengong vs Mbambos

Perkenalkan kami adalah pasangan biasa-biasa saja tetapi memiliki cinta yang luar biasa (baca: lebai dikit). Disini peran pengong atau mbambos dapat dilekatkan pada siapa saja, entah wanita atau pria. Kehidupan kami sederhana tetapi penuh canda tawa. Kami saling menjaga perasaan dan hubungan satu sama lain karena memang begitulah jika hidup berpasangan. 


Wanita memiliki kepribadian sanguinis-melankolis dan tak disangka-sangka ternyata si pria pun memiliki kepribadian yang sama tetapi melankolisnya tidak terlalu menonjol. Melankolisnya akan nampak jika ada pemicu atau pencetusnya, pastinya karena si wanita hahaha. Meski wanita ini labil setengah nyawa, tapi si pria mampu mengatasi kelabilannya. Pria ini memang terlihat tidak menyeramkan sama sekali, dibalik kesabarannya yang seluas jagat raya, dia sangat tegas dan dia mempunyai cara tersendiri untuk mengungkapkan ketegasannya. Jam terbang pria di dunia cinta cukup tinggi bila dibandingkan wanita, pengalaman dan kisah miris pun tidak luput dari kehidupannya meskipun awalnya si wanita menganggap bahwa kisah miris dalam hidupnya adalah yang paling menyedihkan dan mengenaskan. Nyatanya masih ada yang lebih menyedihkan dan mengenaskan, memang wanita yang berlebihan ckckck. 

Pasangan yang memiliki kebiasaan-kebiasaan yang tidak biasa. Aneh. Wanita memiliki kebiasaan aneh dalam hal berbicara (sebenarnya pria juga) sedangkan pria memiliki kebiasaan aneh dalam hal perilaku. Anehnya apapun yang diucapkan wanita, pria ini ketawa (aneh kan?). Panggilan antara kami sangat bervariasi: mat, ceret, jugrik, keriting, pengong, mbambos, sayang, bebeb, ntaa, cantik, ganteng. Boh kalo dilihat sekilas, pria ini sama sekali tidak romantis, tetapi kalo kalian mengenalnya atau mengamatinya secara jelas akan terlihat bagaimana dia menunjukkan keromantisannya pada wanita. Keinginan pria ini sangat sangat sederhana, misalnya ingin jalan-jalan karena ingin bergandengan tangan dengan wanita. 

Sejak mengenal wanita ini, pria sangat lebih dewasa dan menjadi lebih serius. Entah karena wanita sudah memiliki gambaran dan bayangan tentang masa depan yang sudah disusun sedemikian rapinya, sehingga pria ini juga mulai memikirkan masa depannya juga bersama wanita ini. Padahal sebelumnya, pria ini sama sekali belum terpikirkan akan masa depan.

Mereka sangat menjaga kualitas hubungan, menghindari pertengkaran, meminimalkan kecemburuan, dan menghargai pasangan. Saling terbuka dan mengkomunikasikan setiap hal. Belajar dari pengalaman dan kegagalan di masa lalu membuat mereka tahu bagaimana mengatasi setiap permasalahan tanpa pertengkaran.

Harapan mereka hampir sama, menjadi yang terakhir satu sama lain. 

Thursday, May 17, 2012

Bahagia itu Sederhana



"terima kasih Allah telah memberiku semua yang aku miliki sekarang"

Love Story

Sebelum memulai cerita, disini aku blak-blakan saja karena semua adalah masa lalu. Semua orang memiliki masa lalu, kadang aku ketawa sendiri kalo mengingat masa-masa itu. Oiya, foto diambil dari berbagai sumber di internet jadi maaf ya kalo mungkin salah satu dari Anda merasa fotonya terpampang di sini.

Aku mulai merasakan rasa 'suka' sama cowok pertama kali yaitu pada kelas lima sekolah dasar. Sekolah Dasar Negeri Tanjungsari 97 Surabaya. Cowok pertama yang beruntung (hahaha) adalah Reza. Aku sudah lupa nama lengkapnya siapa, kalo tidak salah Reza Sunaryo Putra. Di kelas, dia bisa dibilang murid yang nakal tapi eksis, dan karena dalam satu kelas jumlah murid cowok lebih sedikit dari cewek jadi kemungkinan besar ya aku deket semua. Kedekatan itu membuatku merasakan ada perbedaan sifat dan sikap Reza dibanding cowok lainnya. Ya mungkin setelah dipikir-pikir kayaknya sifat dan sikapnya biasa-biasa aja, akunya mungkin yang berlebihan hahaha. Sampai pada suatu saat aku memastikan hatiku bahwa aku memang benar menyukainya. Buku tulis dan buku pelajaran penuh coretan namanya, buku diary (dulu masih jaman ya) juga selalu bertemakan dia. Namun, rasa sukaku harus kupendam karena dia berpacaran dengan sahabatku yang juga teman bermain juga tetanggaku, Gisca namanya. Ya memang, kalo dibanding wajahku, wajah Gisca sangat jauh lebih menarik. Mulai saat itu, aku mencoba melupakan Reza.
Reza
Kelas enam sekolah dasar, aku kurang begitu ingat, yang jelas ada teman baru dari Kalimantan, Andre namanya. Umurnya jauh lebih tua dari kita sekelas, karena memang dia sempat tertinggal kurang lebih dua tahun. Postur tubuhnya seperti atlet basket dan memang dia sangat menyukai basket. Tinggi, putih, tampan, siapa coba yang tidak meliriknya. Dan lagi-lagi dia melirik Gisca, hahaha (kasian banget ya akunya). Sebenarnya aku biasa aja sama Andre, deket ya deket karena memang dia mendekati Gisca melalui aku. Waktu itu aku masih menyimpan rasa sama Reza, jadi gak masalah kalo Andre deketin Gisca. Ya diantara mereka bertiga, aku hanya sebagai teman curhat dan 'mak comblang'. Tak terasa sekolah dasar akan segera berakhir dimana aku juga harus meninggalkan semua perasaanku.
Andre
Sekolah Menengah Pertama. Aku pindah rumah di tengah kota. Aku bersekolah di SMP Negeri 3 Surabaya. Masih jelas teringat, kelas tujuh (tepatnya VII A) pertama kali masuk sekolah, aku masuk siang sekitar pukul 12.15. Aku yang berjalan kaki dari rumah ke sekolah (karena memang jaraknya cukup dekat) sedikit berkeringat saat sampai dikelas. Aku duduk di deretan bangku ketiga dari depan sebelah kiri. Sambil menghela napas panjang, tiba-tiba datang seorang cowok pendek (hahaha, maaf ya), Ketut namanya, dengan senyumnya yang langsung membuat jantungku berhenti beberapa detik. Dia memilih duduk di depanku. Seiring berjalannya waktu, kami mulai mengenal satu sama lain. Sampai suatu hari, saat pelajaran bahasa Inggris, saat itu guru sedang tidak ada dikelas dan murid-murid disuruh mengerjakan buku LKS (Buku LKSku masih ada lho). Dia ijin ke kamar mandi, saat kembali ke kelas dia baru membasuh wajahnya dan wajahnya nampak tegang. Aku sedikit bingung dengan wajahnya yang berbeda. Kemudian dia menyuruhku membaca tulisan di cover atau sampul LKSku. Gini, cover LKSku ini ada bagian warna hitam, disitu dia menuliskan sesuatu memakai pensil, jadi gak seberapa kelihatan sehingga aku harus membacanya dengan bantuan sinar matahari. Yup, aku kaget... haha. Aduh, aku lupa tulisannya, kalo gak salah Gita I Love You. Aku terdiam beberapa saat, perasaan senang kaget atau apalah campur aduk. Itu pertama kalinya, rasa sukaku terbalas karena memang aku juga menyukainya sebelumnya. Aku berkata akan menjawabnya esok hari. Sampai dirumah, aku benar-benar linglung, aku menceritakan semuanya ke mbakku. Sore hari, aku menelepon Ketut, aku lupa apa yang saat itu kami bicarakan. Aku meminta mbakku untuk menuliskan kata Iya di selembar kertas yang akan aku berikan pada Ketut keesokan hari. Setelah semuanya terjadi, yup kami pacaran. Pacaran sekelas itu rasanya sesuatu, gak enak. Apalagi guru-guru yang selalu menyatukan kita dalam satu kelompok. Kalo sudah dirumah, kita telp-telp'an (belum punya hp beda kayak anak sekarang yang SD udah bawa hp). Dia juga pernah kerumahku karena tugas kelompok, main PS, duh senengnya luar biasanya. Tapi hubungan kita hambar sehingga gak bertahan lama. Aku tidak tahu karena apa yang jelas berakhirnya hubungan kita tidak pernah ada kata putus. Kelas delapan, ternyata dia berpacaran dengan cewek yang sekelas dengannya. Kami memang tidak sekelas lagi dan itu membuatku tahu kenapa kita berakhir. Boleh dibilang, saat itu aku lagi sayang-sayangnya sama dia. Kelas delapan dan kelas sembilan aku memiliki dua orang teman dekat cowok, Laksana dan Vico. Ya mereka yang mengisi dan mengobati saat hatiku sedang gundah gulana (sekarang galau namanya). Sampai suatu saat, perpisahan di Bali, saat di kapal aku ingat jelas waktu aku naik ke dek kapal dimana sebelumnya dua orang sahabatku sudah mengingatkan untuk tidak naik tapi aku tetap naik, aku melihat Ketut bersama pacarnya duduk berdua. Aku langsung turun dan bersandar di bahu temanku. Tapi aku melupakannya.

Ketut
Sekolah Menengah Atas. Aku bersekolah di SMA Negeri 2 Surabaya. Sekolah yang terkenal cukup elit. Ternyata Ketut dan pacarnya juga diterima di sekolah yang sama denganku. Aku semakin sakit hati dan sulit melupakannya. Tapi yang aku dengar mereka sudah putus dan aku sudah tidak mempedulikannya. Memang masih ada perasaan tapi tidak terlalu memikirkannya. Kelas sepuluh, aku menyukai kakak kelasku, Aris. Aku tidak tahu apa yang membuatku tertarik padanya tetapi dia sangat lucu dan menggemaskan hahaha. Aku selalu memperhatikannya jika dia melewati kelasku, namun semua hanya perasaan sesaat. 

Aris
Di kelas sebelas, aku menjadi pemimpin redaksi majalah sekolah dan berkenalan dengan anak UNAIR, mas Indra, pertemuan yang cukup singkat. Karena SMA adalah masa ababil menurutku hahaha jadi mungkin aku cepat tertarik dengan seseorang. Tidak dipungkiri aku sempat menyukai mas Indra, sempat menonton acara basket di UNAIR, tapi semua aku pendam karena sepertinya dia tidak mungkin menyukaiku. Dan memang terbukti, ternyata dia balikan sama mantannya. hahaha. Ok lupakan.
Indra
Kelas dua belas, aku sempat menyukai guru jepangku, Deni sensei, hanya sebatas kekaguman dan ini yang membuatku menyukai pelajaran Jepang. Oiya, yang sekarang membuatku ketawa sendiri kalo mengingatnya yaitu anak-anak yang suka sama Deni sensei selalu mengamati dari kejauhan kalo dia keluar dari kantor menuju kelas-kelas. hahaha. Sumpah ababil.
Deni
Saat itu jamannya friendster lagi membahana, hampir semua punya akunnya. Di saat itu juga aku berkenalan dengan seorang cowok, Noorman namanya, usut punya usut ternyata dia teman semasa kuliah guru Jepangku. Pertemuan kami dimulai saat ada acara costplay di UNESA dan kami janjian bertemu di tempat lesku, GO, dia menjemputku dan itu pertama kalinya kami bertemu. Cerita pertemuan kita bisa di simak di CERITA KITA. Aku serius menjalani hubunganku dan sudah merencanakan juga menata masa depan bersamanya. Keluarga kami sudah bertemu dan saat itu yakin dia yang terakhir buatku. Maret 2011 adalah dua tahun hubungan kita, aku hanya bersyukur hubungan kita baik-baik saja. Sampai Agustus 2011, semuanya hancur. Aku tidak mau bercerita panjang lebar tentang Noorman karena aku sudah menulisnya di blog dalam postingan sebelumnya. Yang jelas setelah hubungan kita hancur, hidupku sedikit kacau. Silakan ini linknya:
Aku sudah tidak ingin mengingatnya. Kita memang pernah menjadi pasangan yang bahagia serasi dan membuat orang-orang iri, tapi itu dulu. Dia banyak berubah dan aku tidak lagi nyaman. Kemudian melupakannya.
Noorman
Januari 2012. Peristiwa yang tidak diduga, seorang cowok yang tertarik dengan Hazelku (aku menjual hp di tokobagus), Zendy. Pertemuan kami singkat sekitar tiga jam. Kemudian berlanjut di facebook. Kami mulai saling mengenal menceritakan kisah kami masing-masing. Kisah masa lalu yang memilukan dimana kisahnya lebih memilukan dan dia bisa lebih tegar. Aku hanya ingin bahagia. Itu saja. Dia merubah hariku menjadi lebih bahagia, penuh senyum, dan bermakna. Aku tidak tahu maksud Allah mempertemukan kita saat itu tapi aku yakin ada tujuan di balik semuanya. Aku berharap ini tidak seperti hubunganku yang lalu, kita berjalan bersama, pelan, tapi terarah. Ini link tentang dia:
semoga ini menjadi yang terakhir dalam kisah cintaku. Aku hanya terlalu lelah untuk memulai semuanya dari awal lagi meski kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Manusia hanya berharap, berdoa, dan berusaha.
Zendy
Terima kasih orang-orang yang sudah menjadi bagian dari kisah cintaku dan hidupku. Kalian membuatku mengerti cinta dan kehidupan karena pengalaman adalah guru paling berharga.

"Mencintaimu adalah drama, yang entah untuk apa Allah menciptakan skenarionya"

Sunday, May 13, 2012

Untuk Hidup Lebih Baik


Mari hapus dendam dan kebencian perlahan-lahan. Hidup lebih baik dari hari kemarin. Melupakan masa lalu yang cukup kelam. Kita hidup sekali saja bukan, manfaatkan hidup sebaik-baiknya. Jangan ada kata menyerah sebelum mencoba melakukannya. Aku pernah mengalami kegagalan sekali dan aku tidak ingin terjadi lagi kedua kalinya. Setiap manusia memiliki kekurangan tetapi jangan jadikan kekuranganmu sebagai halangan untuk menghadapi kehidupan di dunia, tunjukkan kelebihanmu sehingga orang lain pun akan mengerti bahwa kelebihanmu akan menutup semua kekuranganmu. 

Semua memang tidak mudah karena hanya waktu yang mampu membuktikannya perkataan tersebut. Bersama orang yang tepat akan membuatmu merasa yakin untuk dapat melaluinya. Bersama-sama berusaha untuk sebuah tujuan di masa depan. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di masa depan tapi Allah akan memberi jalan untuk umatNya yang selalu berusaha. 

Jangan membayangkan yang buruk tetapi bayangkan yang indah. Bayangan buruk akan meruntuhkan semangatmu, tetapi bayangan yang indah akan memberi semangat untuk hidupmu.

Tanpa dendam hidup akan lebih bahagia dan lebih baik. Sekali lagi Allah tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan manusia. Cobaan berat beberapa waktu lalu membuktikan bahwa aku mampu melaluinya. Cobaan kali ini yakin dengan mudah dapat aku lalui karena menurutku ini tidak ada apa-apanya dibanding yang lalu. Aku juga tidak tahu mengapa Allah mengirim seseorang untukku di tengah keterpurukanku dan keputusasaanku.

"Mencintaimu adalah drama, yang entah untuk apa Allah menciptakan skenarionya"

Dan sekali lagi inilah kehidupan, ada yang tidak suka dan ada yang suka. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Aku hanya ingin hidup bahagia. Maaf untuk semuanya yang pernah tersakiti, aku pun juga telah memaafkan semuanya. 

Terima kasih bagi yang merasa menyebutku 'peselingkuh yang sok setia', aku memaafkannya karena kamu tidak tahu apa-apa, kamu hanya berada di pihak yang memang kamu anggap benar karena kalian sebagai teman. Ini hidupku dan ini pengalamanku. Mari kita lakukan urusan kita masing-masing dan berhenti urusi urusan orang lain. 

*ciumbasah* hahahaaaa......

1420

1420


1420 angka yang menentukan sesuatu hal, haha. Karena disinilah latihan dimulai. Aku tidak berharap terlalu berlebihan, yang penting lancar dan tidak terjadi apa-apa. Perjalanan hidup yang cukup sulit membuat seseorang akan melakukan cara agar mampu bertahan dan kuat menghadapi semuanya. Aku tidak menyalahkan siapa-siapa, aku harus menyadarkan diri dan memposisikan diri sebaik mungkin. Kesempatan kadang hanya datang satu kali, jadi kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin dan secermat mungkin. Jika ini berhasil maka Insyaallah selanjutnya juga akan berhasil. Aku harap akan menyenangkan dan berakhir membahagiakan. Amin.

Dosen dan Mahasiswa


Yaa.. aku sedikit gemes sama salah satu dosen pembimbingku. Gemesnya sih bukan benci cuma kok ya sampe segitunya itu lho sifatnya, padahal S2 lho, ini mau lanjut S3 tapi kok ya sifat dan sikapnya itu 'sesuatu'. Ayo dong profesional, jangan campur adukkan semua permasalahan dalam ruang lingkup perkuliahan apalagi imbasnya ke mahasiswanya. Kita jadi korban tak berdosa ini ceritanya. Ruang gerak kita juga 'majumundur' disisi lain kita ingin maju, tapi disisi lainnya kita terhambat sama sikapnya. Beliau menyuruh aktif, tapi selalu seenaknya sendiri ya bukan kita sebagai mahasiswa dong yang salah. Yang aku heran itu, apa yang beliau dapet selama kuliah apa nggak diterapin dalam hidupnya. Aku jadi inget mata kuliah Modifikasi Perilaku, beliau gembargembor perilaku yang jelek harus dirubah, ehm.. nampaknya tidak diterapin nih sama diri sendiri. Materi yang disampaikan pada perkuliahan nampaknya sudah sangat jelas bahwa kita sebagai mahasiswa jurusan Psikologi (dan juga beliau) sebenarnya adalah pasien yang berobat jalan memperbaiki perilaku dan kepribadian kita masing-masing.

Bukan hanya aku yang gemes sama beliau, tapi hampir seluruh angkatan mengakuinya karena sepertinya perilakunya sudah membudidaya. Dan itu memberiku inspirasi untuk tidak seperti beliau ketika kelak aku menjadi dosen. Aku akan memperlakukan mahasiswaku seperti teman, mungkin tidak ada batasan aku dosen dan yang lain mahasiswaku. Kita sama-sama makan nasi dan kedudukan bukan hal yang perlu dipertanyakan. Kelak mahasiswaku mau sms jam berapa saja, bagaimana bahasa smsnya, aku tidak akan mempermasalahkannya karena memang semua itu gak penting bagiku. Aku digaji ya untuk membimbing mereka dan membuat mereka senyaman mungkin berhubungan denganku. 

Beliau ini moody'annya ampun deh, dan kayaknya hampir setiap saat selalu begitu. Itu yang menjadi salah satu hambatan bagi kita sebagai mahasiswa untuk menghubunginya. Kita sama-sama memiliki urusan dan permasalahan tetapi bukan berarti harus mencampuradukkan pribadi dengan pekerjaan kan. Masalahnya sekarang, saat dosen pembimbing yang lain sudah bergegas melakukan presentasi terakhir, yup.. dosen pembimbingku belum juga mengumumkan kapan presentasi terakhir dilaksanakan (baca: tidak jelas). Hidup rasanya seperti digantungkan, maksud kami ya biar cepat selesai tidak tergantung antara iya dan tidak. Dan takutnya di akhir perkuliahan atau bahkan di minggu tenang, beliau bakal membebani kita dengan presentasi yang seharusnya bisa dilaksanakan sebelum minggu tenang. Apalah arti minggu tenang bagi mahasiswa jika masih memiliki tanggungan perkuliahan dan masih kekampus mengurus hal-hal yang bukan kesalahannya.

Ini nih yang lucu, kehidupan ya kehidupan. Mahasiswa ada senengnya ada dukanya. Kalo kata kakak kelas "Surga itu ada di telapak tangan dosen". Menjadi mahasiswa tidak harus pintar karena semua keputusan ada di tangan dosen sesuai dengan 'mood' dosen masing-masing.


 

blogger templates | Make Money Online