Hai Mas.. Pasti lagi baca blogku. Makasih ya meski sibuk masih sempat baca blogku :) #apaansih
Kadang aku merasa dunia ini benar-benar gak adil, lain waktu aku merasa dunia memang indah dan berpihak padaku. Kalo bosen gak ngapa-ngapain, bengong, mikirnya kemana-mana, tapi aku paling suka membayangkan kehidupanku kelak --> menyiapkan pernikahan, menikah, menyiapkan baju suamiku sebelum berangkat kantor, membuat minuman, mendoakannya, menunggunya pulang kantor, memasakkan makanan kesukaannya, cerita sebelum tidur, bangun tidur ada seseorang di sampingku, memiliki anak, merawat anakku, mendidik anakku, membangun rumah yang aku impikan, mendesainnya sendiri, berenang di rumah saat malam hari, dan masih banyak lagi. Semua benar-benar tampak nyata.
Aku yakin jika aku berusaha, aku mampu mewujudkan semuanya seperti yang dilakukan ibuku sampai saat ini. Ibuku bercerita bahwa sejak SMP sudah memiliki bayangan untuk kehidupannya kelak dan yang membuat luar biasa adalah semuanya terwujud sampai saat ini. Hanya memiliki sebuah mobil untuk berwisata bersama keluarga. Semuanya itu terwujud melalui berbagai macam proses dan gak langsung secara instan, semua bener-bener dimulai dari nol. Satu persatu impian itu terwujud dengan usaha dan keyakinan yang luar biasa.
Beberapa bulan yang lalu adalah saat terburukku dimana aku merasa dunia benar-benar tidak berpihak padaku dan begitu kejam. Tapi beberapa waktu kemudian, Allah mendengar doaku dan meyakinkanku bahwa ada seseorang yang masih memperhatikanmu :) Seseorang itu meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja, tetap menemaniku. Aku tidak tahu apakah dia adalah kiriman Allah untuk mengisi kekosongan hatiku atau siapa.
Sekarang semua kembali normal, aku menyadari bahwa orang-orang telah kembali memperhatikanku bahkan orang-orang yang baru aku kenal *termasuk kamu mas*. Mereka tidak hanya memperhatikanku tetapi juga peduli tentang keadaanku (juga merebutkan hatiku,haha seakan-akan aku ini cantik *padahal biasa aja*).
Oiya, jangan minder juga sama aku, aku bukan anak pejabat yang kaya raya. Aku mau kok diajak makan di pinggir jalan, lesehan juga gak papa, rumahku juga gak sebesar yang kayak di sinetron-sinetron. Santai saja.
Aku bahagia meski tidak sebahagia 4-24 bulan yang lalu. Terima Kasih.
Kadang aku merasa dunia ini benar-benar gak adil, lain waktu aku merasa dunia memang indah dan berpihak padaku. Kalo bosen gak ngapa-ngapain, bengong, mikirnya kemana-mana, tapi aku paling suka membayangkan kehidupanku kelak --> menyiapkan pernikahan, menikah, menyiapkan baju suamiku sebelum berangkat kantor, membuat minuman, mendoakannya, menunggunya pulang kantor, memasakkan makanan kesukaannya, cerita sebelum tidur, bangun tidur ada seseorang di sampingku, memiliki anak, merawat anakku, mendidik anakku, membangun rumah yang aku impikan, mendesainnya sendiri, berenang di rumah saat malam hari, dan masih banyak lagi. Semua benar-benar tampak nyata.
Aku yakin jika aku berusaha, aku mampu mewujudkan semuanya seperti yang dilakukan ibuku sampai saat ini. Ibuku bercerita bahwa sejak SMP sudah memiliki bayangan untuk kehidupannya kelak dan yang membuat luar biasa adalah semuanya terwujud sampai saat ini. Hanya memiliki sebuah mobil untuk berwisata bersama keluarga. Semuanya itu terwujud melalui berbagai macam proses dan gak langsung secara instan, semua bener-bener dimulai dari nol. Satu persatu impian itu terwujud dengan usaha dan keyakinan yang luar biasa.
Beberapa bulan yang lalu adalah saat terburukku dimana aku merasa dunia benar-benar tidak berpihak padaku dan begitu kejam. Tapi beberapa waktu kemudian, Allah mendengar doaku dan meyakinkanku bahwa ada seseorang yang masih memperhatikanmu :) Seseorang itu meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja, tetap menemaniku. Aku tidak tahu apakah dia adalah kiriman Allah untuk mengisi kekosongan hatiku atau siapa.
Sekarang semua kembali normal, aku menyadari bahwa orang-orang telah kembali memperhatikanku bahkan orang-orang yang baru aku kenal *termasuk kamu mas*. Mereka tidak hanya memperhatikanku tetapi juga peduli tentang keadaanku (juga merebutkan hatiku,haha seakan-akan aku ini cantik *padahal biasa aja*).
Oiya, jangan minder juga sama aku, aku bukan anak pejabat yang kaya raya. Aku mau kok diajak makan di pinggir jalan, lesehan juga gak papa, rumahku juga gak sebesar yang kayak di sinetron-sinetron. Santai saja.
Aku bahagia meski tidak sebahagia 4-24 bulan yang lalu. Terima Kasih.
No comments:
Post a Comment