Malam ini baru selesai nonton film ini, sebelumnya ada film Perempuan Punya Cerita yang juga menceritakan tentang perempuan. Kedua film ini sama-sama bagus, hanya alurnya saja yang berbeda. Perempuan punya cerita terdiri dari sepenggal demi sepenggal kisah yang dialami oleh perempuan tanpa ada keterkaitan, sedangkan 7 hati 7 cinta 7 wanita terdiri dari berbagai kisah tetapi ternyata semua terdapat benang merah.
Dibalik semua cerita, entah apa yang ada dalam benakku. Aku ingin bercerita tetapi tak bisa menuliskannya. Mungkin aku pernah tersakiti, dan mungkin semua perempuan yang tersakiti akan berkata bahwa semua laki-laki sama saja, mereka semua breng*ek, mereka semua baji*gan, tapi aku belajar. Aku belajar dari semua hal yang pernah aku alami. Memang didunia ini, perbandingan laki-laki yang 'benar' dan laki-laki 'tidak benar' sangat jauh. Kalau kita yakin, pasti ada. Kalian yang tahu bagaimana pasangan kalian.
Karena ini blog aku, jadi aku berhak menceritakan diri sendiri disini. Mungkin dipostingan sebelum-sebelumnya aku sudah seringkali membahasnya, aku selalu membahasnya karena inilah yang aku rasakan setiap hari. Kalau singkatnya, saya bisa mengatakan "Saya sangat Bahagia!".
Okelah, kalau di film 7 hati 7 cinta 7 wanita ada seorang suami yang sangat sayang pada istrinya meskipun istrinya tidak sesempurna perempuan lain, kita pasti menilai dia suami yang sangat luar biasa. Tapi ternyata, suami yang kita kira luar biasa ternyata sudah punya istri lain. Ups, penilaian salah *coret*. Kenapa semua itu bisa terjadi? Ya, itu semua karena kita tidak mengenal pasangan kita. Simpel kan. Kembali lagi, kalau kita tahu bagaimana latar belakangnya, bagaimana keluarga, bagaimana dia memperlakukan ibunya, adik-adiknya, kita akan tahu bagaimana nantinya dia akan memperlakukan kita. (Kali ini aku membicarakan laki-laki dari sudut pandangku sendiri berdasarkan ilmu yang aku pelajari).
Aku tidak akan membicarakan laki-laki di masa laluku karena dia memang bukan dan tidak akan bisa menjadi suami yang baik untukku. Ya aku sudah membuktikannya. Dan sekali lagi, ini penilaian pribadiku mengenai dia. Ok *abaikan*.
Sekarang aku akan membicarakan laki-laki yang istimewa, ya seperti penilaian Rohana (Marcella) terhadap Ayahnya dalam cerita 7 hati 7 cinta 7 wanita. Setelah kalian menemukan laki-laki yang memang istimewa dan membuatmu istimewa, kamu akan tahu bahwa tidak semua laki-laki itu baji*gan. Kalau kalian tahu, (boleh lah kalian bilang ini berlebihan, tapi ini kenyataannya) ketika aku menulis postingan ini, jantungku terpacu, aku hanya tidak menyangka aku akan menulis seperti ini karena ada laki-laki yang memberiku semangat, kehidupan, harapan, semuanya. Ternyata aku cukup kuat, aku cukup gigih untuk melalui semuanya.
Dia, ya laki-laki ini bernama Zendy. Aku tidak akan menceritakan banyak karena tidak semuanya harus diketahui kan. Penilaianku hampir setengahnya salah terhadap laki-laki setelah aku mengenalnya. Mungkin karena kepribadian masing-masing orang berbeda satu sama lain. Dengan ini kami akui kami sama, ya kami manusia yang sama-sama ingin diperhatikan dan didengar. Kami tidak harus saling mengabaikan, saling acuh, atau saling instropeksi diri karena semua tidak akan bisa diselesaikan dengan cara itu. Kami tahu bagaimana caranya bertengkar sehingga kami juga tahu cara menyelesaikannya karena kami yang memulainya.
Aku sudah bisa membayangkan bagaimana hidup dengannya secara sederhana, dan melihatnya menjadi suami serta ayah yang luar biasa, seperti bapakku dan papanya, aku sudah merencanakan semuanya bagaimana komunikasi dalam keluarga, pola asuh, jadwal keluarga, aku menyesuaikannya dengan ilmu yang aku dapat. Hanya satu yang mungkin terdengar konyol dalam bayanganku, bagaimana bisa dia menjadi ayah dengan wajah se-baby face itu (hahaha), rasanya sangat tidak cocok. Tidak lucu ketika anak kami menanyakan, "ini ayahku atau pamanku?" (hahaha).
Disisi lain, aku sangat bersyukur aku terjerumus pada ilmu psikologi. Ilmu yang luar biasa bagiku melebihi ilmu kedokteran. Ini semua tentang jiwa. Aku bisa mengetahui segala hal yang mungkin aku perlukan di masa depan, termasuk menjalin sebuah hubungan, menjaga, sampai membentuk dan mempertahankan keluarga. Aku sudah memiliki bekal, tinggal menunggu waktunya. Aku tidak terburu-buru, karena aku belajar bahwa sikap yang terburu-buru tidak akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Kami hanya perlu menyiapkan sebaik mungkin sampai waktunya tiba.
Sebenarnya, aku ingin bercerita mengenai seseorang yang menyuruhku cepat-cepat menikah dengan alasan 'keburu kiamat'. Menurut penilaianku, ya mungkin dia terlalu terburu-buru karena mengejar sesuatu, sesuatu yang tidak bisa ditahannya. Sesuatu, insting kebinatangan laki-laki. Doaku, Lindungi istrinya. Amin.
Aku rasa cukup sudah keluh kesah yang ingin diungkapkan setelah menonton film 7 hati 7 cinta 7 wanita.
Aku bangga menjadi perempuan.